"Masa iya sih Yah gara2 ikan gurame??"
Kami masih membahasnya ketika suamiku melajukan mobilnya keluar dr tempat parkir gedung rumah sakit swasta terdekat dari rumah kami.
Kami sedang membahas perihal Badeea yg tiba-tiba bentol-bentol di seluruh badan dan berlangsung berhari-hari, tidak pernah sebelumnya. Sampai usianya menjelang 4 tahun ini.
Cumi, udang, ikan laut, ikan air tawar, telur ayam, bebek, puyuh, dan daging, tak pernah menimbulkan keluhan apa pun. Tiba-tiba ketika usianya 4 tahun kurang sebulan, Dea biduran dan kata dokter kemungkinan alerginya karena makan IKAN GURAME!
Ikan gurame? Agak heran juga, kebanyakan orang alergi seafood, lha ini kok ikan gurame? Hmmm, oke baiklah, walaupun masih ada keraguan dalam hati saya.
---------
02/11/2024
"Badeea pengen makan ikan gurame bun! Yang di tempat ada mainnya itu bun, ada kolam ikannya besar, nanti Badeea kasih makan ikan ya!"
Berselang lumayan lama dari kejadian gatal-gatal bulan Januari lalu, baru kami mengajak Badeea makan ikan gurame lagi. Makannya lahap, tanpa paksaan. Tapi apa yg terjadi kemudian??
Sorenya Dea sudah merah-merah kulit sekitar lehernya, mengeluh gatal.
Duhh, ternyata benar adanya ALERGI IKAN GURAME ini!
Pengertian Alergi
Melansir dari siloamhospitals.com, Alergi adalah suatu gejala yang timbul sebagai respon dari sistem imun tubuh terhadap zat yang biasanya tidak berbahaya atau dikenal sebagai alergen. Umumnya, reaksi alergi terjadi setelah kontak langsung dengan kulit, terhirup, atau dimakan.Nah, ada beberapa alergen yang umumnya menyebabkan seseorang alergi, diantaranya adalah makanan, obat-obatan, binatang, serbuk sari, debu dan jamur.
Sebagai orang dewasa yang juga memiliki riwayat alergi, saya tidak terkejut ketika putri saya pun mengalami alergi makanan, terkecuali dengan pencetusnya yaitu ikan gurame, ikan yang pada umumnya aman dikonsumsi siapa pun.
Menurut penjelasan di laman siloamhospitals.com bahwa jika salah satu orang tua memiliki alergi, maka secara tidak langsung akan meningkatkan kemungkinan alergi sekitar 40-50% kepada anaknya. Sedangkan jika kedua orang tua mengalami alergi, maka kemungkinan anak akan mengalami alergi sebesar 80%.
Semasa kecil saya selalu biduran (gatal di seluruh tubuh) setelah memakan udang, ikan tongkol, cumi bahkan telur dari ayam petelur. Kulit saya juga sangat sensitif pada debu dan udara dingin. Namun semua alergi itu semakin memudar seiring dengan bertambahnya usia saya. Persis seperti penjelasan dari Dokter Spesialis Anak yang saya temui saat memeriksakan Badeea, beliau menjelaskan bahwa biasanya alergi itu terjadi pada anak di rentang usia sekitar 4 tahun hingga 8 tahun, kemudian akan menghilang saat usia dewasa muda (20-40 tahun), namun biasanya akan muncul kembali saat memasuki usia tua.
Jenis Alergi
Beberapa jenis alergi pada anak diantaranya sebagai berikut :Alergi Makanan
Beberapa jenis makanan yang umum menyebabkan alergi pada anak seperti susu, telur, kacang-kacangan, kedelai, gandum, ikan, kerang dan beragam jenis jeruk. Pada kasus Badeea, sangat jelas bahwa dia memiliki alergi makanan, pencetusnya adalah memakan ikan gurame.Alergi Binatang Peliharaan
Pada keluarga yang memiliki binatang peliharaan seperti burung, anjing, ataupun kucing, maka orang tua perlu memperhatikan apakah anak memiliki alergi binatang peliharaan, salah satu gejalanya adalah anak menjadi bersin-bersin setelah bermain dengan binatang peliharaan. Adapun penyebab alergi binatang peliharaan ini diantarnya adalah air liur, sel kulit mati, urine dan bulu binatang peliharaan.Alergi Pada kulit
Jenis alergi inilah yang dahulu selalu membuat saya merasa resah. Pasalnya saya akan mulai merasa gatal-gatal ketika berada di tempat berdebu atau saat sedang membersihkan lingkungan tempat tinggal. Tidak hanya itu, saya juga akan biduran ketika udara dingin dan setelah mandi dengan air dingin. Memang biduran ini akan berangsur menghilang setelah beberapa jam, namun derita gatalnya lumayan membuat tak nyaman.Alergi Pada Hidung
Saat kecil, setiap pagi bangun tidur saya akan terus menerus bersin, eiitts, namun itu bukan karena sakit flu ya teman. Salah satu dampak udara dingin di pagi hari membuat saya terus menerus bersin. Ya, saya alergi pada hidung. Oleh karena itulah dahulu bapak selalu menganjurkan saya untuk dede (berjemur) dan memang benar, ketika saya sudah terkena hangat matahari pagi maka bersin-bersin itu berhenti dengan sendirinya.Alergi Obat
Alergi ini diderita oleh adik laki-laki saya. Dia alergi terhadap antibiotik jenis pinisilin. Apakah langsung diketahui? Oh tentu saja tidak. Awalnya setiap kali minum obat yang diberikan ketika periksa di puskesmas saat batuk pilek maka adik saya akan mengalami biduran di seluruh tubuh, gatal yang sangat menyiksa, bahkan kita yang melihatnya saja menjadi kasihan.Beberapa kali terulang seperti itu, akhirnya diketahuilah bahwa adik say aini alergi pinisilin setelah di lakukan tes uji alergi di sebuah rumah sakit swasta. Ini tentu menjadi catatan medis penting bagi adik saya, sehingga setiap dia periksa di manapun itu, penting sekali untuk menyampaikan bahwa dia memiliki alergi terhadap pinisilin.
Gejala Alergi
Dilansir dari alodokter.com, tedapat beberapa gejala yang umum ditunjukkan oleh anak yang mengalami alergi seperti:- Pilek atau hidung tersumbat
- Ruam kulit yang terasa gatal
- Gatal di mulut, tenggorokan, mata, dan di bagian tubuh lain
- Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan (angiodema)
- Sulit menelan dan berbicara
- Mengi atau bengek
- Sesak napas
Adapun untuk mengetahui pasti bahwa seorang anak memiliki suatu alergi, tentu saja diperlukan diagnosa dari Dokter. Jadi, kapankah kita perlu membawa anak menemui dokter?
Kita perlu segera memeriksakan anak terkait kecurigaan terhadap alergi apabila anak menunjukkan gejala yang berat atau yang sering disebut anafilaksis. Gejala anafilaksis ini seperti :
- Jantung berdebar
- Pusing dan pandangan gelap
- Keringat dingin
- Hilang kesadaran
Pencegahan Pada Alergi Makanan
Nah, setelah mengetahui jenis dan gejala alergi tentu kita sebagai orang tua akan lebih mudah dalam melakukan upaya pencegahan. Berdasarkan pengalaman saya sebagai orang tua yang memiliki anak dengan alergi makanan (ikan gurame), saya mulai berupaya melakukan pencegahan agar kejadian “biduran” tidak terus berulang.Kami sekeluarga mulai mengurangi konsumsi ikan gurami baik frekuensi makannya maupun jumlah yang dikonsumsi terutama oleh Badeea. Mengingat Badeea adalah “penggemar Ikan gurame” maka seringkali dia akan meminta namun kami mulai memberinya pengertian bahwa dia akan mengalami “gatal-gatal” jika terlalu banyak atau sering makan ikan guraei. Sesekali kami mengizinkan Badeea makan ikan gurame namun tidak terlampau banyak.
Saya menawarkan menu lauk lain padanya. Ada banyak ikan atau bahan lauk lain yang tak kalah enak dengan ikan gurame.Saya teringat pada pesan Dokter Spesialis Anak saat kami memeriksakan Badeea akibat gatal alergi yang tak kunjung sembuh, “ Sementara ini dijaga asupan proteinnya, hindari dulu daging merah, seafood, dan telur, sementara daging ayam dulu saja”.
Nah, menurut pengamatan saya memang konsumsi makanan terutama protein sangat berpengaruh pada meredanya gejala alergi yang ditunjukkan anak. Saat Badeea mulai gatal-gatal akibat makan ikan gurame, meski saya sudah menghentikan konsumsi ikan gurami padanya akan tetapi saya tetap memberikan lauk berupa udang, cumi, ikan-ikan lain secara terus menerus maka gejala gatalnya juga tidak kunjung sembuh, malah makin menjadi. Oleh karena itu ada baiknya ketika anak menunjukkan gejala alergi akibat mengkonsumsi sesuatu (dalam hal ini makanan berprotein tinggi) maka segera hentikan pemberiannya dan begitu juga dengan sumber bahan makanan lain yang memiliki kandungan serupa.
Selain itu konsumsi sayur dan buah sangat penting. Badeea sangat pemilih makanan (pitty eater), jadi lumayan susah juga ketika mengajaknya makan dengan sayur. Disaat seperti ini orang tua perlu lebih tegas pada anak mengenai konsumsi makanannya, bukankah kita sebagai orang tua maupun si anak sama-sama merasakan ketidaknyamanan ketika alergi muncul?
Setiap anak memiliki kerentanan masing-masing pada suatu bahan, tugas kita sebagai orang tua adalah mendampingi dalam tumbuh kembang mereka sehingga apabila kita mendapati anak kita alergi terhadap sesuatu kita dapat segera mencari solusi tentang pencegahan maupun pengobatannya. Kita pun dapat memberikan pengertian terhadap anak bahwasannya ada makanan atau zat lain yang sebaiknya tidak mereka konsumsi karena dapat membuatnya alergi.
Demikian ya teman-teman sekelumit kisah dan pengalaman saya mendapati anak saya yang mengalami alergi terhadap ikan gurame. Teman-teman adakah yang mengalami pengalaman serupa? Boleh sharing di kolom komentar ya!
Posting Komentar
Posting Komentar