myidaayu.com

Sate Maranggi Teh Yeni, Kuliner Khas Cianjur Yang Ada Di Depok

7 komentar
Assalamu’alaikum…

sate maranggi

Sate merupakan sajian yang cukup banyak tersebar di seluruh Indonesia ya Sobat Readers. Terbuat dari daging yang dipotongi kecil-kecil, ditusuki dengan lidi atau bambu kemudian dibakar diatas bara api. Adapun daging yang biasa dijadikan sate pun beragam, bisa daging kambing, domba, sapi, ayam, kelinci, kuda, dll.

Nah pada kesempatan kali ini aku ingin mengulas tentang salah satu makanan yang jadi favoritku dan keluarga, ya, sate maranggi. Warung Sate Maranggi Teh Yeni yang ada di Depok adalah tempat yang selalu kami kunjungi jika rindu pada cita rasa khas sate Sunda ini.

Ada apa di Warung Sate Maranggi The Yeni? Yuk, simak ulasanku mencicipi kuliner asli Indonesia ini!
 

Sekilas Tentang Sate Maranggi

Kelezatan sate maranggi sudah tidak perlu kita ragukan lagi ya Sobat Readers. Sate yang aslinya berasal dari Provinsi Jawa Barat ini sering kali menjadi buruan para pelancong yang ingin menikmati kuliner khas Indonesia. Namun tahukah Sobat Readers bahwa terdapat beberapa cerita mengenai asal-usul sate maranggi ini.

Cerita yang pertama menyebutkan bahwa sate maranggi merupakan hasil asimilasi budaya Indonesia dan Tiongkok. Menurut kisah ini sate maranggi dibawa oleh pendatang dari Cina yang menetap di daerah Jawa Barat, pada awalnya sate maraggi dibuat dengan daging babi. Berkembangnya Islam memberi perubahan pula pada bahan dasar sate maranggi yang kemudian menggunakan daging sapi.

Cerita kedua berkisah bahwa sate maranggi merupakan hasil kreasi para pekerja peternakan domba yang berusaha menjadikan daging domba sisa yang mereka dapat dari tempatnya bekerja tetap terasa lezat. Mereka pun memotong daging kecil-kecil, merendamnya dalam racikan rempah dan sedikit gula aren. Nah bumbu inilah yang membuat daging domba tetap awet dan lezat.

sate maranggi dan sop Iga

Cerita ketiga mengisahkan tentang seorang penjual sate bernama Mak Ranggi. Mak Ranggi berusaha mengawetkan daging domba dengan cara didendeng menggunakan bumbu rempah. Setelah itu kemudian dimasak dengan cara dibakar. Hasilnya adalah sate maranggi yang bercita rasa unik dan enak. hal inilah yang membuat popularitasnya meningkat. Dari situlah nama “Sate Mak Ranggi” berubah menjadi “Sate Maranggi”.

Seperti yang telah aku sebutkan di atas, Provinsi Jawa Barat menjadi surganya sate maranggi karena juga merupakan daerah asal kuliner ini. Banyak daerah di Jawa Barat yang menjadikan sate maranggi sebagai makanan khas dari daerahnya, sebut saja Purwakarta dan Cianjur. Keduanya memiliki ciri khasnya masing-masing dalam cara penyajian sate maranggi.

Sate Maranggi Purwakarta biasanya disajikan dengan kecap dan acar sambal tomat. Sedangkan Sate Maranggi Cianjur disajikan Bersama sambal oncom dan dinikmati dengan ketan bakar sebagai pengganti nasi.

Nah meskipun terdapat variasi cara penyajiannya namun bumbu sate maranggi dari rempah-rempah dan gula aren tetap menjadi ciri khas dan dasar pembuatan sate ini.

Sate Maranggi Teh Yeni Khas Cianjur

Salah satu warung sate maranggi yang menjadi favoritku adalah Sate Maranggi Teh Yeni. Lokasinya yang dekat dengan rumahku tentu menjadi salah satu alasannya.

Lokasi dan Jam Buka

Warung Sate Maranggi Teh Yeni ini berlokasi di Jl. Kapitan Raya, Tapos, Depok. Warungnya tidak terlalu luas namun cukup bersih. Warung sate dengan konsep lesehan ini membuat pengunjung merasa lebih santai ketika datang untuk bersantap malam. Ya, Warung sate maranggi ini buka hanya malam hari saja ya, dari jam 18.00 sampai 23.00.

Menu Dan Harga

Selain menjual sate maranggi, warung ini juga menyediakan Sop Iga Sapi sebagai menu pilihan lainnya, juga minuman seperti es teh atau es jeruk. Untuk seporsi lengkap sate maranggi harganya berkisar antara Rp 40.000,- sampai Rp 60.000,-.

Sedangkan untuk harga sop iga sapinya aku belum bisa memberikan informasi harga maupun ulasannya ya Sobat Readers karena aku belum pernah memesan sop iga sapi dari warung makan ini jadi aku tidak terlalu memperhatikan harganya. 

Review Sate Maranggi Teh Yeni

Karena popularitasnya, penjual sate maranggi tidak hanya bisa ditemukan di Purwakarta dan Cianjur saja. Seperti warung sate maranggi langgananku ini yang khas Cianjur namun berlokasi di Depok. Seperti telah aku sebutkan sebelumnya, bahwa lokasinya yang dekat rumah menjadi salah satu alasanku menjadikan warung sate ini pilihan tempat makan favorit.

Aku tidak harus pergi jauh ke Purwakarta atau Cianjur untuk menikmati sate maranggi. Namun begitu rasa sate maranggi Teh Yeni ini sungguh nikmat. Bumbu rempah berpadu dengan manisnya gula aren meresap sempurna pada tiap potongan daging sapinya. Aroma wangi daging yang dibakar sungguh mengundang rasa lapar.

warung sate maranggi

Di warung ini ketika kita memesan satu porsi lengkap sate maranggi maka akan disajikan 10 tusuk sate daging sapi bersama dua potong ketan, sambel oncom dan sambel kecap. Kita dapat memilih ingin sate yang full hanya daging sapi saja atau yang campur lemak.

Kalau aku sih lebih suka sate maranggi yang campur lemak karena ada sensasi rasa gurih krenyes-krenyes yang meleleh dimulut ketika kita mengunyah potongan lemak sapi yang telah dibakar ini. Sedikit crunchy di luar namun lembut khas lemak di dalamnya. Tenang saja karena kita tidak akan merasakan amis dari lemak ini.

Di warung sate ini ketannya pun dibakar terlebih dahulu sebelum dihidangkan. Mencuil ketan yang gurih berbalut aroma khas bebakaran kemudian dicocol dengan sambal oncom yang sedikit pedas dan ditambah daging sate yang empuk juicy, rasanya benar-benar pas di lidah.

Aku lebih suka memesan sate yang telah matang sempurna namun tidak terlalu hangus. Daging sapi yang digunakan untuk membuat sate maranggi Teh Yeni ini adalah yang bagian has dalam sehingga empuk sekali. Rasa ketumbarnya kuat sehingga menghasilkan rasa gurih dan menghilangkan amis dari daging sapi. Selain itu rasa manisnya pas sekali, tidak terlalu manis namun tetap berasa.

Bagi Sobat Readers yang tidak suka ketan dan ingin makan dengan nasi pun bisa ya di warung ini. Kenikmatannya tidak berubah, sate maranggi Teh Yeni ini rasanya cocok juga dinikmati bersama nasi hangat dan sambel oncom.

Sate Maranggi Termasuk Ikon Kuliner Tradisional Indonesia

Sate maranggi memiliki cita rasa yang kaya dan berbeda dengan jenis sate lainnya, meskipun sama-sama daging yang dibakar di atas arang. Keistimewaan sate maranggi ini datang dari beberapa hal, antara lain:

Proses Memasak

Sate maranggi dapat dinikmati tanpa harus menambah bumbu lain seperti pada umumnya sate yang biasanya harus ditambah sambal kacang atau sambal kecap. Ini karena pada proses memasaknya, daging direndam dahulu dalam bumbu sebelum dibakar. Sehingga tanpa tambahan apapun sate maranggi sudah sangat nikmat karena bumbunya terasa meresap ke dalam daging.


Bumbu Bakar Sate

Proses marinasi atau perendaman daging dalam bumbu dilakukan sekitar 30 menit sampai 1 jam. Bumbu yang digunakan adalah berbagai rempah yang menambah cita rasa serta aroma sate. Diantara rempah yang digunakan adalah jahe, kunyit, ketumbar, lengkuas dan banyak lagi.

Cara Penyajian

Sate maranggi nikmat disantap dengan nasi putih atau ketan bakar. Dan biasanya ditambah dengan sambal oncom. Namun terlepas dari itu, seperti telah disebut sebelumnya bahwa sate ini juga enak dinikmati tanpa tambahan bumbu apapun lagi.

 ketan bakar

Sate khas Sunda ini telah dikukuhkan sebagai salah satu dari 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia (IKTI) oleh Kemenparekraf pada 14 Desember 2012 yang lalu.

Jadi Sobat Readers wajib banget ya mencicipi sate khas Jawa Barat ini! Dan bagi kalian yang tinggal di Depok dan sekitarnya tak perlu jauh-jauh untuk bisa mencicipinya, cukup datang ke Warung Sate Maranggi Teh Yeni dan dijamin kalian pasti akan ketagihan!



Referensi



https://www.sahabatufs.com/news/mengenal-sate-maranggi-lebih-dekat-khas-purwakarta

https://id.wikipedia.org/wiki/Sate_maranggi



Related Posts

7 komentar

  1. Bikin ngiler emang tugas kali ini... Apalagi kalo menunya sate-sate begini...

    BalasHapus
  2. Wah, ternyata Sate Maranggi itu makanan khas Cianjur juga, ya. Saya tahunya Sate Maranggi itu dari Purwakarta.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mb,dn agak beda cara penyajianny

      Hapus
  3. nikmat yang tiada tara kalo makan sate ditambah sambal kecap dengan potongan bawang dan cabe segar....

    BalasHapus
  4. seleranya hampir sama nih..suka sate yang ada lemaknya...aroma gosng dikit tapi enak pas dikunyah..

    BalasHapus

Posting Komentar