myidaayu.com

Kebutuhan Gizi Anak Usia 4-6 Tahun, Bagaimana Dengan Si Picky Eater?

2 komentar


Assalamu’alaikum…

Haloo Sobat Readers!

Tiba nih pada kesempatan untuk membahas tentang kebutuhan gizi anak usia 4-6 tahun sesuai dengan daily blog planku yaa. Seperti aku, siapa yang memiliki anak usia 4-6 tahun? Apakah ada kesulitan ketika menyiapkan makanan bagi Ananda?

 kebutuhan gizi

Yups, usia 4-6 identik dengan usia pra sekolah ya Sobat Readers! Ini berarti mereka sedang dalam tahap tumbuh kembang dan sebagian sudah mulai beraktivitas dengan teman-teman sebayanya, sudah bisa dipastikan saat ini mereka memiliki kegiatan yang lebih banyak daripada sebelumnya.

Sebagai seorang ibu tentu merasakan proses menyiapkan makanan menjadi lebih ringan ya ketika anak di usia 4-6 tahun ini, karena di usia ini berarti mereka sudah siap untuk makananan dengan rasa maupun tekstur yang sama seperti menu yang dikonsumsi oleh orang tuanya.

Lantas apakah ini membuat kita bisa sembarangan memilih menu makanan harian untuk mereka? Jawabannya tentu saja tidak, asupan nutrisi anak harus diperhatikan dengan memastikan pilihan makanan untuknya sudah sehat dan sesuai kebutuhan. Hal ini supaya ia tetap aktif, bugar, dan sehat sepanjang hari. Jadi seperti apa sih kebutuhan gizi anak usia 4-6 tahun ini?

Kebutuhan Gizi Anak Usia 4-6 Tahun


Sesuai dengan angka kecukupan gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan RI, rata-rata kebutuhan energi harian anak usia 4-6 tahun yakni 1.600 kalori. Maka sebisa mungkin, sajikan menu makan untuk memenuhi gizinya dalam porsi yang mudah digenggam dan dikunyah. Simak yuk apa yang dapat kita sajikan untuk memenuhi gizi anak usia 4-6 tahun berikut ini.

1. Karbohidrat

Karbohidrat sangat penting sebagai sumber energi bagi anak. Sobat Readers pasti telah sangat paham makanan apa sajakah yang merupakan sumber energi yang baik. Yups, kita dapat memberi anak nasi, roti gandum, sereal gandum, kacang-kacangan, biji-bijian, ubi, jagung, serta kentang. Bahan/makanan yang aku sebutkan tadi adalah jenis karbohidrat yang dapat menyediakan tingkat energi yang stabil untuk aktivitas anak sepanjang hari.

2. Protein

Ada dua sumber protein yang bisa kita berikan untuk anak yaitu
  • Protein hewani yang berasal dari sumber hewani seperti daging sapi, daging ayam, ikan, telur, susu, dan lain sebagainya. Anak-anak yang memperoleh asupan protein hewani cukup biasanya tumbuh lebih tinggi daripada anak seusianya yang tidak mendapatkan cukup protein hewani.
  • Protein nabati seperti tempe, tahu, kacang kedelai, kacang merah, dan berbagai jenis kacang-kacangan lainnya. Asupan protein nabati bermanfaat menjaga berat badan tetap ideal dan menurunkan resiko penyakit jantung.

3. Lemak

Sumber lemak antara lain buah alpukat, kacang almond, minyak zaitun, ikan salmon, tofu, dan lainnya. Ada juga lemak yang didapat dari daging merah, daging ayam serta susu dan olahannya.


4. Serat

Anak sekitar usia 4-6 tahun membutuhkan asupan serat sebanyak 22 gram sehari. Sayangnya, pada kenyatannya tidak sedikit anak yang mengalami sembelit karena kekurangan asupan serat. Nah asupan serat ini dapat berasal dari sayuran dan buah-buahan. Orang tua perlu mengupayakan agar anak mau mengkonsumsi dengan teratur sayuran dan buah-buahan.


5. Vitamin dan mineral

Di samping kebutuhan zat gizi makro seperti yang disebut di atas, anak juga tak boleh kekurangan zat gizi mikronya. Pastikan anak terpenuhi kebutuhan vitamin dan mineralnya. Adapun sumber zat gizi mikro ini contohnya daging hewan tanpa lemak dari ikan, ayam, dan unggas yang memiliki kandungan zat gizi mikro diantaranya zat besi, seng, kalsium, natrium, tembaga, vitamin A, vitamin B, serta vitamin dan mineral lainnya.

Selain menyajikan makanan utama yang mengandung semua zat penting bagi pertumbuhan anak usia 4-6 tahun diatas, ada kalanya orang tua perlu menyajikan camilan bagi anak-anak. Oleh sebab itu perlu sekali orang tua memilih camilan sehat. Sebaiknya pilih camilan yang kaya gizi sehingga dapat membantu memenuhi keperluan gizi anak. Beberapa makanan yang dapat di pilih sebagai camilan untuk anak antara lain yogurt, pudding, susu, sereal, biscuit gandum, jus buah dan potongan sayur yang di rebus.


Picky Eater

Setelah kita tahu kebutuhan gizi apa saja yang dibutuhkan si kecil di usia prasekolahnya ini, sebagi orang tua tentu kita akan berusaha sebaik mungkin dapat memenuhinya ya. Namun, adakah dari sobat readers yang anaknya hanya suka makan sosis atau nugget saja? Nah, anak-anak yang suka memilih-milih makanan sering disebut sebagi picky eater.

memilih-milih makanan

 

Seperti anakku yang hanya suka makan ayam goreng, kadang membuat aku khawatir. Setiap kali aku menyajikan makanan lain dia akan menutup mulutnya, memberontak atau melepehnya. Bagaimana bisa kebutuhan gizinya terpenuhi jika dia hanya mau makan nasi dan ayam goreng saja?

Oleh karena itu, aku mencoba beberapa cara yang aku terapkan agar anakku mau mulai belajar untuk tidak pilih-pilih makanan lagi. Sobat Readers juga bisa mencoba menerapkannya ya.

1. Tidak memaksa anak untuk makan

Sebaiknya kita tidak memaksa anak untuk makan ya Sobat Readers agar tidak menimbulkan trauma pada anak. Biasanya jika anakku menolak untuk makan maka aku akan tanyakan kenapa dia tidak mau makan. Seringkali anak-anak mengatakan mereka masih kenyang sehingga menolak untuk makan. So, biasanya aku akan memberi tambahan waktu dengan berkata, “Oke, kalau begitu setengah jam lagi Bunda siapkan ya makanannya”. Dengan begitu anak tahu bahwa meski dia menolak, saat itu tetaplah waktu makannya, sehingga dia tetap harus makan.


2. Sajikan dengan variasi yang menarik

Sajikan makanan dengan tampilan yang menarik sehingga anak-anak merasa penasaran untuk mencoba makanannya. Kita dapat membuat nasi menjadi bentuk-bentuk karakter yang lucu atau memotong bahan makanan menjadi bentuk-bentuk yang menarik. Selain itu kreasikan olahan makanan sehingga anak tidak akan bosan dengan rasa makanan yang itu-itu saja.

3. Ajak anak menyiapkan makanan

Biasanya aku mengajak anakku mengenal bahan-bahan makanan yang akan aku masak dengan mengajaknya berbelanja. Kemudian mengajaknya untuk turut serta berpartisipasi menyiapkan makanannya. Kegiatan ini sering membuat mereka penasaran akan olahan makanan yang sebelumnya dibeli sehingga mereka ingin mencoba memakannya.


4. Jauhi hal-hal yang mengganggu waktu makan

Ada baiknya tidak membiasakan anak makan sambil nonton televisi atau handphone. Selain membuat mereka tidak focus untuk makan, seringkali iklan makanan di televisi malah membuat mereka jadi meminta makanan dalam iklan dan menolak makanan yang sudah kita siapkan.

5. Buat suasana makan jadi menyenangkan

Ada tidak Sobat Readers yang kadang berusaha menyuapi anaknya dengan berpura-pura memainkan sendokan makanan sebagai pesawat hingga anak mau membuka mulutnya? Yups, terkadang memang hal tersebut perlu dilakukan supaya suasana makan jadi lebih menyenangkan. Hal lain yang bisa dilakukan misalnya menggunakan peralatan makan dengan bentuk yang lucu atau bentuk yang disukai anak.

6. Ajak anak makan bersama

Biasanya anak akan semakin tertarik untuk menikmati makanannya Ketika melihat orang tua atau saudaranya juga makan. Mengajak anak untuk makan bersama anggota keluarga lainnya bisa menjadi cara untuk menarik minat si kecil makan dan mencoba makanan baru.

7. Biarkan anak makan sendiri

Biarkan anak menyentuh makanan dengan tangannya dan makan sendiri. Ini akan membuat anak bisa bereksplorasi terhadap makanan yang sedang disajikan untuknya, sehingga membantunya mengenali tekstur, rasa, maupun bentuk makanan.

8. Tidak memberikan camilan atau susu menjelang waktu makannya

Inilah perlunya ada jadwal makan yang teratur bagi anak-anak. Dengan jadwal makan dan mengemil yang telah diatur dapat menghindari anak merasa kenyang pada waktu makan utamanya.

kebutuhan gizi sesuai usia

 

Picky eater merupakan hal yang wajar dalam proses pertumbuhan anak-anak, namun sebagai orang tua kita tetap perlu membimbing mereka dengan sabar supaya anak tidak lagi pilih-pilih makanan. Apalagi di usia pra sekolah, kebutuhan gizi anak usia 4-6 tahun perlu dilengkapi untuk menunjang pertumbuhannya.


Sumber :

https://hellosehat.com/parenting/anak-1-sampai-5-tahun/gizi-balita/mengatasi-anak-picky-eater/

https://hellosehat.com/parenting/anak-1-sampai-5-tahun/gizi-balita/gizi-anak-prasekolah/

https://www.alodokter.com/bunda-ini-penyebab-dan-tips-menghadapi-anak-picky-eater



Related Posts

2 komentar

  1. Sama kaya anakku mbak, kalau dia maunya sama ikan aja. Ini bener bgt mbak seperti yg DSA ku bilang juga harus variatif, jangan itu² aja. Apalagi Aqlan juga berpotensi alergi.

    BalasHapus
  2. wah... jadi ibu harus kreatif juga ya ketika anak menolak untuk makan....

    BalasHapus

Posting Komentar